DownloadSyurga Yang Tak Dirindukan 2 Full Movie Download MP3 Complimentary in Top Song uploaded by MD Pictures. The syurga-yang-tak-dirindukan-2-full-movie-download have 02:13 and 1,132,051. Details of Surga Yang Tak Dirindukan 3 - Official Trailer | 16 April 2021 di Disney+ Hotstar MP3 check it out. Resensi Novel Surga Yang Tak Dirindukan akan mengaduk-aduk emosi dan perasaan kamu sebagai perempuan. Dalam novel ini penulis pandai menggambarkan karakter tokoh begitu kuat sehingga pembaca bisa memvisualisasikan dengan nyata. Dalam novel ini kamu akan di buat jatuh cinta pada karakter Prassetyo di kesan pertama membacanya dan menganggap sebagai pangerannya Arini. Namun, keadaan menjadi 180 derajat menjadi benci ketika dia melakukan kesalahan yang ia tutupi terhadap istrinya. Itu yang saya rasakan setelah membaca novel surga yang tak dirindukan. Ada hikmah di balik kisah novel ini dimana kita di tuntut untuk bijak dalam mengambil keputusan sehingga tidak menyesal di kemudian hari. Penasaran dengan novelnya? Kamu bisa membaca resensinya terlebih dahulu agar kamu bisa memutuskan apakah ingin melanjutkan beli novelnya atau tidak. Berikut saya telah merangkum beberapa hal penting dalam resensi novel surga yang tak dirindukan mulai dari identitas, sinopsis serta kelebihan dan kekuranganya. Bukan itu saja ada juga di bahas unsur intrinsik dan ekstrinsiknya. Identitas Novel Surga yang Tak Dirindukan Berikut di bawah ini merupakan identitas dari novel surga yang tak dirindukan, Diantaranya Judul NovelSurga yang tak dirindukanPenulisAsma Nadia PenerbitAsma Nadia Publishing HouseKategoriRomanceTahun Terbit2014 Sinopsis Novel Surga yang Tak Dirindukan Surga yang tak dirindukan merupakan sebuah kisah cinta dua insan yang berumah tangga namun mengalami ketidak jujuran dari salah satu pihak. Awal cerita di kisahkan seorang gadis yang bernama Arini yang mempunyai impian bahwa dia akan menikah dengan pangeran tampan dan bahagia selamanya seperti di dongeng-dongeng yang sering ia dengar semasa kecilnya. Dan akhirnya Arini telah menemukan pria tampan tersebut yaitu bernama Prasetya. Prasetya merupakan teman masa kecil Arini dan kakaknya. Tidak cukup lama bagi Prastya untuk menaklukan hati Arini dan juga kedua orang tuanya. Karena Pras selain tampan dia memiliki akhlak yang baik dan juga cerdas. Sehingga akhirnya ayahnya Arini pun mengijinkan mereka untuk menikah. Setelah ada perjanjian Ayah Arini dan Pras akhirnya mereka menikah. Kehidupan Arini selama 10 tahun berumah tangga dengan Pras sangat harmonis dan penuh kehangatan dan kini mereka telah di karuniai 3 orang anak yaitu Nadia, Adam dan juga Putri. Namun, keharmonisan itu tidak bertahan lama ketika Pras tidak lagi menjanjikan untuk membahagiakan Arini dan anak-anaknya. Dia memiliki wanita lain dalam pernikahan mereka. Karena sebuah insiden yang di alami Mey Rose yaitu membantu dia ke Rumah sakit setelah rencana bunuh diri. Sehingga mereka berkenalan rasa kasihan itu membuat Mey Rose nyaman dan Pras juga merasa kasihan dan mereka pun menikah tanpa di ketahui oleh Arini. Tapi lama kelamaan Arini mulai merasakan sesuatu perbedaan dari suaminya. Kasih sayangnya tidak seperti biasanya. Sehingga Arini mulai mencari tahu dan dia menemukan sebuah surat dari rumah sakit. Karena penasaran dia coba menghubungi rumah sakit tersebut dan menanyakan nomber sesuai dengan surat tersebut. Di teleponlah dan ternyata di angkat oleh seorang perempuan dan menyebut dirinya sebagai “Nyonya Prasetya” Arini meminta untuk Mey Rose meninggalkan Prasetya namun Mey Rose tidak mau dan menolak. Akhirnya Prasetya menyesali perbuatannya yang telah berpoligami tanpa seizin dari istri pertamanya. Ada kata-kata Arini yang populer yaitu Dongeng milii perempuan memang harus mati agar dongeng perempuan lain dapat mendapatkan kehidupan. Baca juga Resensi Novel Cinta 2 Kodi Kelebihan dan Kekurangan Novel Surga yang Tak Dirindukan Sama hal nya dengan novel-novel lainnya bahwa ada kekurangan dan juga kelebihan tak lepas dari novel ini pun sama. Berikut telah saya rangkum beberapa kelebihan dan kekurangan dari novel tersebut. 1. Kelebihan Novel Surga yang Tak Dirindukan Kelebihan yang dimiliki oleh novel surga yang tak dirindukan yaitu diantaranya Kelebihan yang pertama terletak dalam tampilannya dimana novel surga yang tak dirindukan ini memiliki sampul yang warnanya menarik dan rumah tangga yang ringan ini sangat nyaman untuk diikuti karena penyampaian dengan bahasa yang dimengerti dan mudah di cerna sehingga nyaman dan betah untuk membaca novel ini pikiran kita akan terbuka dalam hal mengatasi masalah rumah tangga. Bahwa ketidak terbukaan sangat tidak boleh dalam suatu hubungan rumah tangga kejujuran adalah harga pikiran agar tidak gegabah dalam mengambil keputusan, bijaklah sehingga kita dapat meminimalisir untuk merugikan orang lain juga merugikan diri kita sendiri. 2. Kekurangan Novel Surga yang Tak Dirindukan Berikut kekurangan dari novel surga yang tak dirindukan adalah Terlalu banyaknya sub judul sehingga membuat pembaca kurang cerah cenderung buramMasih ditemukannya typo dan kata yang tidak bakuAkhir dari cerita novel terkesan menggantung dan kurang mengesankan menurut saya. Unsur Intrinsik Novel Surga yang Tak Dirindukan erikut unsur-unsur intrinsik dari novel surga yang tak dirindukan yaitu, Diantaranya 1. Tema Tema yang diambil dalam novel surga yang tak dirindukan adalah mengangkat tema tentang kebohongan atau penghianatan seorang suami terhadap istrinya. 2. Tokoh dan Penokohan Tokoh yang diambil yaitu tokoh utama yaitu Arini, PrasetyaTokoh tambahan adalah ayah Arini, ibu Arini, Nadia, Adam, Putri, putra, A-ie, Andhika, sahabat Arini. 3. Latar Tempat Latar tempat yang terjadi di novel surga yang tak dirindukan adalah rumah Arini, rumah Mey Rose, Rumah A-ie, Rumah sakit, kampus, mesjid Al-Ghifari, solo, jalan raya dll. 4. Alur Alur yang digunakan dalam penulisan novel surga yang tak dirindukan adalah menggunakan alur campuran yaitu ada alur maju dan juga alur mundur. 5. Latar Waktu Latar waktu yang digunakan dalam novel surga yang tak dirindukan adalah siang, sore, pagi dan malam hari. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan dalam pembuatan novel surga yang tak dirindukan adalah sudut pandang orang ketiga yang serba tahu. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam novel surga yang tak dirindukan ini adalah gaya bahasa metafora, sinestesia, personifikasi, hiperbola dll. 8. Amanat Amanat yang bisa kita ambil dalam novel surga yang tak dirindukan adalah kita harus bijak dalam mengambil keputusan sehingga keputusan yang diambil tidak merugikan diri sendiri dan juga merugikan orang lain. selain itu hendaknya jika dalam sebuah keluarga memiliki permasalahan alangkah baiknya di bicarakan secara baik-baik dan ceritakan kepada pasangan sehingga masalah yang terjadi tidak menimbulkan masalah yang lainnya. Baca juga Resensi Novel Bidadari Bermata Bening Unsur Ekstrinsik Novel Surga yang Tak Dirindukan berikut unsur ekstrinsik dari novel surga yang tak dirindukan diantaranya 1. Nilai Agama unsur ektrinsik dalam novel surga yang tak dirindukan pertama ada unsur agama dalam keimanan. Iman seorang hamba bukan hanya meyakini namun juga dengan tindakan seperti pengucapan sahadat, mengucapkan dzikir, dan melakukan apa yang jadi perintah dari Allah SWT. Terlihat dalam kutipan berikutArini menghela nafas, si sulung kontan menghentikan aksi teror bantal ke adiknya. “kalian solat sama-sama, lalu kita makan ya.?” halaman 13 2. Nilai Moral unsur ektrinsik lainnya dalam novel surga yang tak dirindukan yaitu nilai moral dapat terlihat dari adegan Arini yang selalu membantu antar sesama seperti dalam kutipan berikut seperti yang sudah-sudah, Arini tidak tega menolak Ina yang nyaris setiap bulan datang untuk meminjam sejumlah uang surga yang tak dirindukan 149-150 3. Nilai Pendidikan nilai pendidikan dalam novel ini terdapat dalam adegan dimana Arini terbiasa mengajari anak-anak untuk bercerita tentang cerita khadizah. Disini menggambarkan Arini mengajarkan pendidikan literasi terhadap anak-anak melalui cerita-ceritanya. 4. Nilai Sosial banyak nilai sosial yang terdapat dalam novel surga yang tak dirindukan ini. Arini yang merupakan seorang mahasiswa yang aktif dan mudah bergaul, serta kepiawaiannya membaca cerita untuk anak kecil. Menandakan bahwa Arini toko utama tersebut sangat pandai bersosialisasi.
EDUKASIBORNEO JAKARTA - Menyusul kesuksesan dua film sebelumnya yang berhasil meraih berbagai penghargaan termasuk film box office di Indonesia, kisah bahtera rumah tangga Pras dan Meirose kembali berlanjut dalam Surga Yang Tak Dirindukan 3. "Sekuel ketiga ini kembali mengangkat perjuangan pasangan suami-istri dalam memaknai cinta dan menjaga keutuhan
EKRANISASI NOVEL KE FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN Ecranisation of Surga yang Tak Dirindukan Novel to FilmEKRANISASI NOVEL KE FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN Ecranisation of Surga yang Tak Dirindukan Novel to FilmSurga yang Tak Dirindukan novel is interested to be studied using ecranisation since it implies special message, a polemic in society, mainly focused on a woman, it is called polygamy. The novel attracts the writer to analyze assumptions of Asma Nadia's perspective relating to polygamy, whether in the novel or in the film. Ecranisation is the change process or transformation of a literary work, either addition, reduction, or varied change. The writing is qualitative research. Method applied is comparative literature between novel and film. The analysis found out that there is the change in characters number and plot reflecting Asma's sight, considering that when polygamy occurs, then women only should have the patience or leave. Because of, for any reason, polygamy strongly hurt the people involved in. Asma Nadia also seems more tend to drive a man falls in love like a woman does, having loyalty to only one man. Abstrak Novel Surga yang Tak Dirindukan menarik minat untuk dikaji menggunakan ekranisasi karena mengandung pesan khusus, yaitu polemik di dalam masyarakat, khususnya bagi kaum perempuan, yakni poligami. Novel ini menggugah penulis untuk mengkaji asumsi-asumsi pandangan Asma Nadia mengenai poligami baik dalam film maupun novel. Ekranisasi merupakan proses perubahan atau transformasi sebuah karya sastra baik berupa penambahan, pengurangan, maupun perubahan bervariasi. Tulisan ini merupakan penelitian kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah sastra bandingan antara film dan novel. Analisis menemukan adanya perubahan jumlah tokoh dan alur yang mencerminkan pandangan Asma, yang menganggap bahwa jika terjadi poligami, maka seorang perempuan hanya dapat bersabar atau harus pergi karena bagaimanapun poligami tetap melukai hati orang-orang yang terlibat di dalamnya. Asma Nadia juga tampaknya lebih cenderung mendorong laki-laki untuk mencintai seperti cara seorang perempuan yang jatuh cinta, yakni setia hanya pada satu orang saja.
\n\n \n \n \nalur novel surga yang tak dirindukan
islam(Azwar, 2012). Salah satu novel yang muncul pasca AAC adalah Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. Novel yang juga meraih best seller tersebut juga sudah difilmkan dan meraih simpati dari jutaan penonton bukan hanya di Indonesia melainkan hingga Asia Tenggara (CNN Indonesia). Novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia bercerita ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN ALUR DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN DENGAN FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA Oleh AAN OKTA RIANSYAH NIM. Terdapat berbagai karya sastra berbentuk novel yang diubah menjadi sebuah film seperti novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia yang sering mengakibatkan adanya ketidaksesuaian alur antara novel dengan film. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan malur dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan dengan alur film Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan menggunakan teknik telaah, baca, dan catat. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Simpulan penelitian pertama; Jenis alur dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia adalah alur campuran yang dapat dilihat dari kejadian-kejadian yang dikisahkan berjalan secara maju dan mundur. Kisah dalam novel dimulai dengan kisah pada saat Arini sudah menikah dengan Prasetya dan memiliki tiga orang anak. Kemudian dilanjutkan dengan kisah pada saat Arini bertemu dengan Prasetya. Demikian halnya pada kisah-kisah selanjutnya yang dimulai dari progresif berganti flash back secara berurutan. Kedua; Jenis alur dalam film Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia adalah alur campuran yaitu terjadi progres pada setiap adegan film yang disisipi dengan flash back masa lalu dari para tokoh. Ketiga; Terdapat persamaan dan perbedaan alur pada novel Surga Yang Tak Dirindukan dan film Surga Yang Tak Dirindukan berdasarkan teknik ekranisasi. Alur pada novel Surga Yang Tak Dirindukan dan film Surga Yang Tak Dirindukan secara umum adalah sama yaitu menggunakan alur campuran. Perbedaan utama antara alur novel Surga Yang Tak Dirindukan dengan film Surga Yang Tak Dirindukan terletak pada tahap exsposition. Novel lebih menceritakan tentang latar belakang dari keadaan dialami tokoh-tokoh utama, sedangkan film lebih menceritakan konflik batin dialami oleh masing-masing tokoh. Complication pada novel lebih menceritakan konflik batin dialami Arini, sementara itu, complication pada film lebih banyak menceritakan tentang perjalanan tokoh Pras dan Mei Rose. Kata Kunci Perbandingan Alur, Novel dan Film Surga Yang Tak Dirindukan ANALISIS PERBANDINGAN ALUR DALAM NOVEL SURGA YANG TAK DIRINDUKAN DENGAN FILM SURGA YANG TAK DIRINDUKAN KARYA ASMA NADIA PENDAHULUAN Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan semata-mata sebuah imitasi. Endraswara 20114 menjelaskan bahwa "Karya sastra pada hakikatnya adalah suatu media mendayagunakan bahasa untuk mengungkapkan segala sesuatu tentang kehidupan manusia". Penjelasan tersebut memberikan pemahaman bahwa sebuah karya sastra pada umumnya berisi tentang permasalahan melingkupi kehidupan manusia. Kemunculan sastra dilatarbelakangi adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan eksistensi diri. Karya sastra mencerminkan sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat. Sebuah karya sastra yang baik memuat kebenaran-kebenaran hakiki yang selalu ada selama manusia masih ada. Aminuddin 200913 mengemukakan, "Karya sastra adalah hasil karya manusia baik lisan maupun tulisan, menggunakan bahasa sebagai media pengantar, serta memiliki nilai estetika dominan". Sebuah karya sastra merupakan kreasi manusia yang disampaikan secara komunikatif untuk tujuan estetika. Karya sastra sering menceritakan sebuah kisah para tokoh dengan alur melalui penggunaan berbagai perangkat sastra sesuai kondisi sosial budaya waktu karya sastra ditulis. Menurut bentuk atau subjeknya karya sastra memiliki keragaman jenis seperti narasi berupa karya prosa baik novel maupun cerita pendek, puisi, drama, maupun epik. Karya sastra juga dapat berupa tulisan seperti buku maupun media cetak lain. Karya sastra juga dapat berwujud karya sastra lisan untuk diwariskan dari generasi ke generasi seperti legenda maupun cerita rakyat. Salah satu bentuk karya sastra sebagai penuangan ide kreatif pengarang adalah novel. Kusdirantin 20089 mengatakan bahwa "Novel adalah karya sastra dengan imajinasi sekaligus intelek bergabung untuk menggambarkan kehidupan berbentuk satu cerita imajinasi yang selalu diarahkan, dikontrol oleh intelek". Novel menawarkan sebuah dunia, dunia imajinatif, menampilkan rangkaian cerita kehidupan seseorang dilengkapi peristiwa, permasalahan, penonjolan watak setiap tokohnya. Pengarang melalui sebuah novel berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca pada gambaran-gambaran realita kehidupan tokoh novel melalui cerita yang terkandung pada novel tersebut. Novel merupakan karya fiksi yang dibangun melalui berbagai unsur baik unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsik. Berkaitan unsur intrinsik novel Nurgiyantoro 2010206 menjelaskan bahwa unsur intrinsik sebuah novel adalah unsur secara langsung membangun sebuah cerita. Keterpaduan berbagai unsur intrinsik ini akan menjadikan sebuah novel sangat bagus. Kemudian, untuk menghasilkan novel bagus juga diperlukan pengolahan bahasa. Bahasa merupakan sarana atau media untuk menyampaikan gagasan atau pikiran pengarang akan dituangkan sebuah karya yaitu salah satunya novel tersebut. Unsur intrinsik novel merupakan unsur pembangun novel dari dalam. Keberadaan novel akan dapat dimengerti dan dipahami berdasarkan pemahaman terhadap unsur-unsur di dalam novel itu sendiri. Keberadaan unsur intrinsik novel sangat dipengaruhi unsur ekstrinsik pembangun novel yaitu unsur pembangun novel berasal dari latar belakang kehidupan pengarang. Unsur ekstrinsik meliputi, kapan karya sastra itu dibuat, latar belakang kehidupan penulis, keyakinan, pandangan hidup penulis, adat istiadat, situasi politik, persoalan ekonomi serta latar belakang sosial penulis. Penjelasan sebagaimana tersebut menunjukkan bahwa salah satu unsur intrinsik pembangun karya sastra novel adalah alur. Alur biasa juga disebut plot merupakan rangkaian peristiwa yang disusun secara logis dan kronologis, saling berkaitan dan diakibatkan atau dialami oleh para pelaku. Aminuddin 200983 menyatakan bahwa "Alur dalam karya fiksi pada umumnya adalah rangkaian cerita terbentuk oleh tahapan-tahapan peristiwa sehingga menjalin suatu cerita dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita". Penjelasan tersebut menunjukkan bahwa suatu peristiwa terjadi karena pasti ada sebab ditimbulkan dan kemudian peristiwa tersebut berkaitan dengan peristiwa lain. Alur merupakan cerita berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa satu disebabkan atau menyebabkan terjadi peristiwa lain. Alur menerangkan urutan peristiwa demi peristiwa dalam suatu karya sastra. Peristiwa demi peristiwa tersebut harus diolah dan disiasati secara kreatif sehingga menjadi suatu hal menarik, khususnya dalam karya sastra. Hal tersebut ditegaskan oleh pendapat Abrams sebagaimana dikutip Nurgiyantoro 2013167 bahwa "Alur dalam sebuah karya fiksi merupakan struktur peristiwa-peristiwa sebagaimana yang terlihat dalam pengurutan dan penyajian berbagai peristiwa tersebut untuk mencapai efek emosional dan efek artistik tertentu". Alur memiliki beberapa struktur. Nurgiyantoro 2013167 menjelaskan bahwa struktur alur adalah tahapan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam cerita saling berkaitan. Struktur alur karya sastra disusun dengan urutan yaitu pengenalan situasi cerita exsposition, pengungkapan peristiwa complication, menuju pada adanya konflik rising action, puncak konflik turning point, dan penyelesaian ending. Keberadaan alur menjadikan sebuah karya sastra menjadi lebih menarik sebagaimana halnya pada karya sastra novel. Salah satu novel yang cukup populer ditengah masyarakat dengan alur yang menarik adalah novel berjudul Surga Yang Tak Dirindukan. Novel ini ditulis oleh Asma Nadia atau nama aslinya adalah Asmarani Rosalba. Asma Nadia lahir di Jakarta, pada tanggal 26 maret 1972. Asma Nadia dikenal sebagai salah satu penulis best seller paling produktif di Indonesia. Novel Surga Yang Tak Dirindukan termasuk novel best seller, karena kategori best seller jika novel mengalami 3 kali cetak ulang, sedangkan untuk novel Surga Yang Tak Dirindukan sendiri telah mengalami 20 kali cetak ulang sampai tahun 2015. Sudah 50 buku Asma Nadia diterbitkan dalam bentuk novel, kumpulan cerpen, dan fiksi. Sejak 2011, Asma Nadia menjadi kolumnis tetap rubrik Resonansi di harian nasional Republika Nadia, 2015 372. Menariknya kisah dengan alur yang baik pada novel Surga Yang Tak Dirindukan menjadikan novel ini sangat laris dipasaran dan bahkan menarik perhatian sutradara film untuk mengubah novel menjadi sebuah film. Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie. Film secara kolektif sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak. Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa dikenal didunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harfiah film adalah cinemathographie berasal dari cinema artinya cahaya. Jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan cahaya. Agar dapat melukis gerak dengan cahaya, maka harus menggunakan kamera film kualitas bagus Sebagaimana diketahui bahwa seiring dengan berkembangnya media penyampaian suatu cerita, sejak tahun 70-an, film mulai banyak mengambil inspirasi inspired by atau adapted from karya-karya sastra sebelumnya. Pengadaptasian dari novel ke dalam film ekranisasi biasanya dikarenakan novel tersebut sudah terkenal sehingga masyarakat pada umumnya sudah tidak asing lagi terhadap cerita tersebut sehingga pada akhirnya mendukung aspek komersial. Selain itu, ada juga yang menitikberatkan pada ide cerita dianggap bagus. Sementara untuk penulis skenario, proses adaptasi cukup membantu dalam menggagas sebuah cerita akan disajikan dalam film. Salah satu karya sastra tulis berbentuk novel yang diubah menjadi film adalah novel Surga Yang Tak Dirindukan. Alasan pengubahan novel Surga Yang Tak Dirindukan menjadi sebuah film adalah isi cerita pada novel sangat menarik dan disajikan dengan alur yang sangat bagus. Ekranisasi atau pengubahan novel Surga Yang Tak Dirindukan menjadi sebuah film dilakukan dengan judul film yang sama dengan judul novel yaitu Surga Yang Tak Dirindukan. Dibandingkan dengan novel, film relatif lebih banyak memakai perlambangan sebagai alat pengucapannya. Dengan hanya menampilkan Surga Yang Tak Dirindukan di layar film misalnya, film telah melambangkan suatu kehidupan baru. Dalam novel, untuk melambangkan suatu kehidupan baru memerlukan penjelasan panjang lebar dan berhalaman-halaman, dipihak lain, film hanya membutuhkan beberapa detik untuk itu. Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud mengadakan suatu kajian terhadap alur novel Surga Yang Tak Dirindukan dan alur film Surga Yang Tak Dirindukan. Alasan pemilihan novel Surga Yang Tak Dirindukan adalah novel ini mengedepankan cerita poligami yang masih dianggap tidak layak diperbincangkan apalagi dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia, akan tetapi selain berisi tentang poligami, banyak pesan-pesan positif terdapat didalamnya. Alur cerita pada novel Surga Yang Tak Dirindukan sangat menarik serta konflik batin ditonjolkan dalam novel mampu membuat pembaca terhanyut dan ikut merasakannya. Selain alasan tersebut, novel Surga Yang Tak Dirindukan ini dapat dibaca oleh semua jenis umur mulai dari remaja, dewasa bahkan orang tua. Kajian terhadap novel dan film Surga Yang Tak Dirindukan difokuskan pada masalah alur atau plot. Ketertarikan peneliti menganalisis alur adalah dalam sebuah cerita rekaan berbagai peristiwa yang diurutkan itu membangun tulang punggung cerita. Alur dalam sebuah karya sastra memiliki kedudukan sangat penting karena alur mengatur bagaimana tindakan-tindakan harus berkaitan satu sama lain. Sementara itu, proses pemindahan dari sebuah karya sastra novel ke layar film akan menimbulkan berbagai perubahan. Pemindahan bentuk atau media ini tentu tidak bisa menghindari munculnya perubahan. Cerita, tokoh, alur, latar, dan bahkan tema, bisa mengalami perubahan dari bentuk asli karya sastra novel dalam bentuk film. Perubahan tersebut adakalanya pengarang karya sastra novel merasa kecewa. Kekecewaan tersebut tumbuh karena jalan cerita tidak sesuai antara film dengan novel. Berdasarkan uraian latar belakang, peneliti tertarik mengadakan kajian tentang alur novel dan film Surga Yang Tak Dirindukan. Penelitian dilaksanakan menggunakan pendekatan komparatif atau perbandingan alur novel Surga Yang Tak Dirindukan dan alur film Surga Yang Tak Dirindukan. Oleh karena itu pada penelitian ini dirumuskan judul "Analisis Perbandingan Alur dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan dengan Film Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia". METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan data yang digunakan, penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Afrizal 201612 menjelaskan "Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya". Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan deskriptif. Danim 201015 mengemukakan bahwa "Pendekatan deskriptif adalah suatu pendekatan penelitian status kelompok manusia atau suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang". Data pada penelitian ini adalah data berupa kalimat yang terdapat pada novel Surga yang Tak Dirindukan dan data verbal berupa dialog pada film Surga Yang Tak Dirindukan. Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai teknik selama kegiatan penelitian berlangsung. Data pada penelitian ini dikumpulkan melalui dua sumber yaitu sumber data primer dan sumber data skunder. Data-data pada penelitian ini diperoleh dari dua sumber utama yaitu sumber data primer dan sumber data skunder. Sumber data primer merupakan sumber data pokok yang berhubungan langsung dengan judul penelitian dan bersifat mengikat. Sumber data skunder adalah sumber data tambahan sebagai penunjang sumber data primer. Kegiatan pengumpulan data merupakan bagian penting dari proses penelitian. Teknik pengumpulan data digunakan adalah teknik telaah, teknik baca dan teknik catat. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data melalui teknik analisis data. Moleong 2008 94 mengatakan, "Teknik analisis data dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni pertama selama pengumpulan data, kedua setelah data terkumpul, dan ketiga pengumpulan data dilakukan dengan analisis data sementara yang kemudian dilanjutkan setelah data terkumpul semua". Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yang dikemukakan oleh Moleong tersebut. Adapun analisis dimaksud pada bagian ini adalah analisis data lanjutan. Tahapannya adalah mengklasifikasikan data yang telah dicatat pada daftar pencatatan data atas kategori-kategori atau klasifikasi. Data diklasifikasikan, dianalisis lebih lanjut, untuk dijadikan dasar menginterpretasikan. HASIL PENELITIAN 1. Hasil Penelitian Jenis Alur dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Kehadiran berbagai unsur intrinsik dalam karya fiksi dimaksudkan untuk membangun cerita, salah satunya adalah alur. Tinjauan struktural terhadap karya fiksi pun sering ditekankan pada pembicaraan alur. Tinjauan ini dianggap penting, dikarenakan setiap tahapan alur sebenarnya mengandung semua unsur yang membentuk karya fiksi seperti tokoh, latar, tema, amanat, sudut pandang dan gaya bahasa. Sehingga lewat pemahaman alur yang baik, pembaca sekaligus memahami penokohan, tema, maupun latar cerita. Seorang pembaca mampu memahami alur dengan baik, setelah terlebih dahulu memahami dua elemen dasar yang membangun alur yaitu konflik dan klimaks. Konflik menyaran pada pengertian sesuatu yang bersifat tidak menyenangkan yang dialami oleh tokoh-tokoh cerita, yang jika tokoh itu mempunyai kebebasan untuk memilih, ia tidak akan memilih peristiwa itu menimpa dirinya. Sedangkan klimaks menurut Stanton adalah saat konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi dan tidak dapat dihindari lagi kejadiannya Nurgiyantoro, 2012122. Umumnya sebuah novel yang memiliki cerita relatif panjang memiliki konflik dan klimaks lebih dari satu. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa dalam sebuah novel sering dimunculkan lebih dari satu konflik, baik tokoh utama maupun tokoh pendukung memiliki konfliknya tersendiri sehingga membangun alur sendiri, walaupun dengan kadar keutamaan yang berbeda. Konflik utama biasanya berupa peristiwa yang bersifat fundamental, membenturkan sifat-sifat tertentu, seperti kejujuran dan kemunafikan, kenaifan dengan pengalaman, atau individualitas dengan kemampuan beradaptasi. Konflik semacam inilah yang menjadi inti struktur cerita, pusat yang pada gilirannya akan tumbuh dan berkembang seiring dengan alur yang terus menerus mengalir. Begitu juga dengan klimaks yang kehadirannya berkaitan erat dengan konflik, dimungkinkan terdapat lebih dari satu dengan kadar keutamaan yang berbeda-beda bergantung pada jumlah konflik yang dibangun. Seringkali, klimaks utama berwujud satu peristiwa yang tidak spektakuler. Berdasarkan pernyataan sebelumnya, penelitian ini ditekankan pada struktur alur karya sastra meliputi pengenalan situasi cerita exsposition, pengungkapan peristiwa complication, menuju pada adanya konflik rising action, puncak konflik turning point, dan penyelesaian ending. Hasil analisis menunjukkan bahwa novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia disajikan menggunakan alur campuran. Alur campuran merupakan cerita yang memiliki campuran alur maju dan mundur. Biasanya cerita ini dimulai ditengah-tengah. Sementara cerita berkembang maju, beberapa kali ditampilkan beberapa potongan flashback yang menjelaskan latar belakang cerita. Alur campuran pada novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia terlihat jelas pada bab I Keajaiban Waktu dimana tokoh utama yaitu Arini mengalami kegelisahan serta kehampaan dalam pernikahannya. Rumah tangga baik istana yang selama ini dibanggakannya terasa mulai goyah karena ketidak jujuran dari suami yaitu Pras. Kegundahan hati Arini tersebut membawa sang tokoh pada masa lalu dimana pertama dia berkenalan dengan Pras. 2. Hasil Penelitian Jenis Alur dalam Film Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Surga Yang Tak Dirindukan adalah film drama Indonesia yang dirilis pada tahun 2015. Diangkat dari novel karya Asma Nadia dengan judul sama, film Surga Yang Tak Dirindukan dibintangi oleh Fedi Nurul sebagai Prasetya, seorang arsitek yang terpaksa menikahi seorang wanita depresi demi menyelamatkan nyawanya, Laudya Cynthia Bella sebagai Arini, istri dan cinta sejati Prasetya, dan Raline Shah sebagai Mei Rose, seorang wanita depresi yang diselamatkan oleh Prasetya dan menimbulkan berbagai konflik dalam rumah tangga Prasetya dan Arini. Surga Yang Tak Dirindukan dirilis perdana pada tanggal 15 Juli 2015 dan langsung menjadi salah satu film paling sukses yang dirilis. Film Surga Yang Tak Dirindukan merupakan bentuk dari ekranisasi novel Suga Yang Tak Dirindukan. Pemindahan novel ke layar putih berarti terjadinya perubahan-perubahan pada alat yang dipakai yakni mengubah dunia kata-kata menjadi dunia gambar-gambar bergerak dan berkelanjutan. Perubahan-perubahan terjadi pada semua unsur termasuk alur cerita. Penelitian ini ditekankan pada struktur alur dari film Suga Yang Tak Dirindukan meliputi pengenalan situasi cerita exsposition, pengungkapan peristiwa complication, menuju pada adanya konflik rising action, puncak konflik turning point, dan penyelesaian ending. Berdasarkan analisis terhadap tahap alur ending dapat disimpulkan bahwa penyelesaian konflik disajikan menggunakan alur campuran. Terjadi progres pada setiap adegan film yang disisipi dengan flash back masa lalu dari para tokoh. Oleh karenanya dikatakan bahwa alur cerita pada film Surga Yang Tak Dirindukan adalah alur campuran. 3. Persamaan dan Perbedaan Jenis Alur dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan dengan Alur Film Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Hasil analisis menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan alur cerita novel Surga Yang Tak Dirindukan dan film Surga Yang Tak Dirindukan dalam tiga bentuk yaitu terjadinya penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi. Proses penciutan pada alur dalam novel ke film Surga Yang Tak Dirindukan terjadi karena beberapa alasan, salah satunya adalah durasi tayang. Seluruh cerita yang ada di dalam film tidak semuanya dapat diceritakan, sehingga sutradara menggambil alur cerita yang dapat disajikan ke dalam film. Cerita yang disajikan tersebut tidak berbelit-belit, sehingga penonton tidak bosan untuk menontonnya. Contoh aspek penciutan pada film Surga Yang Tak Dirindukan adalah Arini yang mengingat masa lalu Prasetya yang diam-diam membangun surga kedua. Arini berbincang dengan Sita tiba-tiba melamun mengingat saat Pras diam-diam menikahi Mei Rose. Peristiwa Arini mengenang masa lalunya terdapat dalam novel, namun tidak dimunculkan di dalam film. Peristiwa tersebut terjadi di ruangan ICU. Selain itu adanya penciutan Arini bertemu dengan Ibu separuh baya setelah mengenang masa lalunya. Pertemuan dengan Ibu separuh baya tersebut dapat menyadarkan dirinya agar ikhlas atas kehadiran seseorang dalam rumah tangganya. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa perubahan bervariasi pada alur cerita dari novel ke film Surga Yang Tak Dirindukan berjumlah 11 alur perubahan. Beberapa perubahan terjadi didalam film. Hal tersebut terlihat pada awal cerita film. Alur pada novel dimulai dari pengenalan tokoh Arini menggunakan alur progres dan flash back, sedangkan pada film dimulai dari flash back masa kecil Pras. Perbedaan utama antara alur novel Surga Yang Tak Dirindukan dengan film Surga Yang Tak Dirindukan terletak pada tahap exsposition dimana tokoh-tokoh tambahan tidak disajikan dalam film seperti Ray dan David. Novel lebih menceritakan tentang latar belakang dari keadaan dialami tokoh-tokoh utama, sedangkan film lebih menceritakan konflik batin dialami oleh masing-masing tokoh. Perbedaan juga terletak pada tahap complication dimana pada novel lebih diceritakan konflik batin yang dialami oleh Arini dalam menghadapi semua perubahan sikap dari Pras. Sementara itu, complication pada film lebih banyak menceritakan tentang perjalanan tokoh Pras dan Mei Rose. Berdasarkan perbandingan antara alur pada novel Surga Yang Tak Dirindukan dan film Surga Yang Tak Dirindukan dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa perubahan alur cerita dari novel pada film. Perubahan tersebut berwujud penciutan alur, penambahan alur, serta perubahan variasi alur. Meskipun demikian, alur pada novel Surga Yang Tak Dirindukan dan film Surga Yang Tak Dirindukan secara umum adalah sama yaitu menggunakan alur campuran. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian analisis perbandingan alur dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan dengan film Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Jenis alur dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia adalah alur campuran yang dapat dilihat dari kejadian-kejadian yang dikisahkan berjalan secara maju dan mundur. Kisah dalam novel dimulai dengan kisah pada saat Arini sudah menikah dengan Prasetya dan memiliki tiga orang anak. Kemudian dilanjutkan dengan kisah pada saat Arini bertemu dengan Prasetya. Demikian halnya pada kisah-kisah selanjutnya yang dimulai dari progresif berganti flash back secara berurutan. 2. Jenis alur dalam film Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia adalah alur campuran yaitu terjadi progres pada setiap adegan film yang disisipi dengan flash back masa lalu dari para tokoh. 3. Terdapat persamaan dan perbedaan alur pada novel Surga Yang Tak Dirindukan dan film Surga Yang Tak Dirindukan berdasarkan teknik ekranisasi. Perbedaan alur pada novel Surga Yang Tak Dirindukan dan film Surga Yang Tak Dirindukan berwujud penciutan alur, penambahan alur, serta perubahan variasi alur. Meskipun demikian, alur pada novel Surga Yang Tak Dirindukan dan film Surga Yang Tak Dirindukan secara umum adalah sama yaitu menggunakan alur campuran. Perbedaan utama antara alur novel Surga Yang Tak Dirindukan dengan film Surga Yang Tak Dirindukan terletak pada tahap exsposition dimana tokoh-tokoh tambahan tidak disajikan dalam film seperti Ray dan David. Novel lebih menceritakan tentang latar belakang dari keadaan dialami tokoh-tokoh utama, sedangkan film lebih menceritakan konflik batin dialami oleh masing-masing tokoh. Perbedaan juga terletak pada tahap complication dimana pada novel lebih diceritakan konflik batin yang dialami oleh Arini dalam menghadapi semua perubahan sikap dari Pras. Sementara itu, complication pada film lebih banyak menceritakan tentang perjalanan tokoh Pras dan Mei Rose. DAFTAR PUSTAKA Afrizal. 2016. Metode Penelitian Kualitatif; Sebuah Upaya Mendukung Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta Raja Grafindo Persada. Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung Sinar Baru Algensindo. Nadia, Asma. 2015. Jilbab Traveler. Depok AsmaNadia Publishing House. Nadia, Asma. 2014. Surga yang Tak Dirindukan. Jakarta Asma Nadia Publishing House. Budianta, Melani. 2006. Membaca Sastra Pengantar Memahami Sastra untuk Perguruan Tinggi. Magelang Indonesiatera. Danim, Sudarwan. 2010. Menjadi Peneliti Kualitatif. Jakarta Rajawali Press. Effendy, Tyas. 2010. Sejarah Perkembangan Perfilman Indonesia. Artikel Pendidikan. Tidak Diterbitkan. Endraswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta Media Pressindo. Firmansyah, Teguh. 2008. Pengertian Film. Artikel Ilmiah dalam Internet. Tidak Diterbitkan. Posted. Rabu, 02 April 2008. Herdiansyah. 2010. Metode Penelitian Untuk Pendidikan. Jakarta Rajawali Press. Sumardjo, Jacob. 2016. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta Penerbit Gramedia. Kosasih, E. 2012. Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung CV Yrama Widya. Kusdirantin. 2008. Pengantar Sastra Indonesia. Bandung Angkasa. Leyspianita, Alfi. 2009. Perbandingan Alur dan Latar dalam Ekranisasi Ayat-Ayat Cinta. Jurnal Ilmiah. Tidak Diterbitkan. Moleong, Lexy J. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta Raja Grafindo Persada. Munaris, Ahmad. 2010. Teori Kesusasteraan. Terjemahan Melani Bunianto. Jakarta Gramedia. Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta Gajah Mada Press. Oktami, Nadya. 2016. Alur dalam Novel Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono dan Rancangan Pembelajaran di SMA. Jurnal Ilmiah. Pratista, Sri Kumala. 2008. Analisis Struktur Alur dalam Novel Pergolakan Karya Wildan Yatim. Artikel Ilmiah Tidak Diterbitkan. Rimata Ibrasma. 2011. Perbandingan Cerita Novel dengan Film Di Bawah Lindungan Kabah. Jurnal Ilmiah. Tidak Diterbitkan. Sadikin, Mustofa. 2011. Kumpulan Sastra Indonesia Pantun, Puisi, Majar, Peribahasa, Kata Mutiara. Jakarta Gudang Ilmu. Siswanto, Wahyudi. 2013. Pengantar Teori Sastra. Malang Aditya Media Publishing. Sukardi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Untuk Pendidikan. Bandung Remaja Rosdakarya. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015. Penelitian Untuk Pendidikan dan Psikologi. Bandung Remaja Rosdakarya. Suyanto, Edy. 2012. Perilaku Tokoh dalam Cerpen Indonesia. Bandar Lampung Universitas Lampung. Tampubolon. 2008. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien. Bandung Angkasa. Wibowo, Hery. 2016. Analisis Sastra Film Kolosal. Artikel Ilmiah Tidak Diterbitkan. Zulfahnur. 2009. Analisis Karya Sastra. Jakarta Komodo Books. MeskiReza tak pernah bertemu sosok Donald Pandiangan yang sesungguhnya, namun ia mampu memerankan tokoh tersebut dengan apik. Raam Punjabi sebagai produser bahkan tak sungkan memuji akting Reza. Nah, itulah 20 judul film yang pernah dibintangi oleh Reza Rahadan selama ia debut pada tahun 2007.

Ketikasinetron lain terjebak alur cerita kurang masuk JANGAN SAKITI MALAIKATKU (5) Unknown. Buku Novel Surga yang Tak Dirindukan. Kalau beli novel itu jangan tanggung. Belilah novel bagus, yang waktu Anda baca, Anda mau menyelesaikannya. Beli novel bestseller,

Diangkatdari novel karya penulis Habiburrahman El Shirazy, Chemistry para pemain yang sangat kuat, alur cerita yang berbeda, dan latar belakang kehidupan masyarakat Mesir, sukses menggugah emosi para penonton, Surga yang Tak Dirindukan. Masih dari penulis yang sama, yaitu Asma Nadia, film religi Indonesia yang selanjutnya yang wajib

Akubersyukur kotaku mengalami sedikit kemajuan dengan adanya bioskop. Film tersebut berjudul Surga Yang Tak Dirindukan, film ini diadaptasi dari novel karya Asma Nadia dengan judul yang sama. Sebenarnya motivasiku nonton film ini bukan karena isi ceritanya, tetapi karena ada sepasang cast yang mencuri perhatianku yakni Fedi Nuril dan Raline Shah.
G5gh8.
  • bjse2qb0rl.pages.dev/378
  • bjse2qb0rl.pages.dev/235
  • bjse2qb0rl.pages.dev/73
  • bjse2qb0rl.pages.dev/26
  • bjse2qb0rl.pages.dev/355
  • bjse2qb0rl.pages.dev/148
  • bjse2qb0rl.pages.dev/196
  • bjse2qb0rl.pages.dev/231
  • bjse2qb0rl.pages.dev/291
  • alur novel surga yang tak dirindukan